Latar Belakang Kelahiran Pergerakan Nasional
Politik Tanam Paksa yang diberlakukan Belanda di Indonesia sangat menyengsarakan rakyat. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan dari sebagian orang Belanda sendiri agar Tanam Paksa dihapuskan. Golongan- golongan yang menuntut penghapusan Tanam Paksa :
a). Kaum Humanis
Mereka menuntut agar politik Tanam Paksa dihapuskan dan diganti dengan politik
Balas Budi (Ethis). Alasannya adalah sudah masanya bagi bangsa Belanda membalas budi kepada bangsa Indonesia yang sudah memberinya kemakmuran bagi Belanda.
Tujuannya : agar bangsa Indonesia terlepas dari penderitaan
Tokohnya : E. Douwes Dekker, Baron Van Hoevell, dll.
Mereka menuntut agar politik Tanam Paksa dihapuskan dan diganti dengan politik
Tanam Bebas (liberalisme)
Tujuannya : agar kaum pengusaha Belanda dapat menanamkan modalnya di
Indonesia lewat usaha perkebunan
Tuntutan dari kedua golongan, dengan maksud sama tapi tujuan berbeda itu akhirnya berhasil dengan dihapuskannya Tanam Paksa, yang diawali dengan dikeluarkannya UU Agraria tahun 1870, dan diikuti dengan penerapan kedua politik itu secara bersamaan.
Politik Ethis
Disebut juga dengan politik balas budi, diciptakan untuk membalas kebaikan kepada masyarakat pribumi yang sudah memakmurkan Belanda.
Tujuannya agar masyarakat meningkat kesejahteraannya. Dalam teori politik ini terbagi dalam 3 bidang, dalam praktek ternyata menyimpang dari teori, bukti :
- Irigasi
praktek : dibangun sarana dan prasarana irigasi,diperuntukkan bagi pengusaha Belanda
- Edukasi
praktek : dibangun sarana dan prasarana pendidikan,diperuntukkan bagi bangsa Belanda, dan juga untuk mencari tenaga murah tapi trampil
- Emigrasi (Transmigrasi)
praktek : masyarakat dipindahkan ke daerah lain untuk dipekerjakan di perkebunan Belanda
Karena terjadi penyimpangan dalam prakteknya, maka secara keseluruhan Politik Ethis ini dianggap gagal. Walaupun begitu ada juga hasilnya yaitu memunculkan adanya golongan terpelajar yang nantinya menjadi pelopor Pergerakan Nasional Indonesia.
Kebangkitan Nasional Indonesia
Mulai muncul pada awal abad ke 20, sebagai akibat positif dari politik Ethis terutama bidang edukasi. Tujuannya adalah untuk menuntut kemerdekaan setelah sekian lama tenggelam dalam penjajahan yang dilakukan oleh bangsa bangsa asing
Sebab-sebab timbulnya Kebangkitan Nasional
a). Faktor dari Dalam Negeri
- adanya berbagai politik pemerasan yang dilakukan Belanda terhadap bangsa Indonesia
- perbedaan hidup yang menyolok antara bangsa Belanda (kaya) dan bangsa pribumi
- penerapan politik Pax Neerlandica Belanda menimbulkan rasa senasib sepenanggungan
kepada bangsa Indonesia
- munculnya kaum cerdik pandai yang menjadi motor pergerakan nasional
b). Faktor Luar
- kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
- revolusi nasional Cina di bawah dr. Sun Yat Sen berhasil mengusir bangsa Manchu (1912)
- Gerakan Turki Muda di bawah Mustafa Kemal Pasya, berhasil memodernisir Turki
Masa Kebangkitan nasional berlangsung dari thn 1908 - 1945, yaitu masa penjajahan Belanda sampai penjajahan Jepang.
Ciri-ciri Gerakan Perlawanan
1. perlawanan berlingkup nasional
2. perlawanan dengan membentuk organisasi modern
3. pemimpin perlawanan adalah kaum intelektual yg telah memperoleh pendidikan modern
Masa Kebangkitan Nasional dapat dibedakan atas beberapa masa:
a). Masa Pembentukan (1908-1920)
merupakan masa ketika organisasi-organisasai mulai terbentuk
macam organisasi: BU(1908); SI (1911); IP (1912); ISDV (1914); dll
b). Masa Nonkooperasi (1920 - 1930)
merupakan masa ketika organisasi-organisasi penting tidak mau kerjasama dengan
pemerintah Belanda
macam organisasi: PKI (1921); PI (1924); PNI (1927); dll
c). Masa kooperasi (1930 - 1942)
masa ketika organisasi-organisasi yang penting terpaksa mau kerjasama dengan Belanda.
macam organisasi: Partindo (1931); PNI Baru (1931); PBI (1931); PPPKI (1927);
Parindra (1935); Gerindo ( 1937); Gapi (1939); dll
Ketika Indonesia dijajah Jepang ( 1942 - 1945) semua organisasi semula dilarang, dalam perkembangan hanya organisasi yang sifatnya mau mendukung Jepang yang diizinkan untuk berdiri, dan itupun diawasi dengan ketat.
a). Masa Pembentukan
- BU
Pendirinya : Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, M. Rajiman Mangun Husodo dan
Cipto Mangunkusumo. Latar belakang pendirian : untuk mencari dana belajar bagi anak-
anak yang cerdas tapi kurang mampu. BU bergerak dalam bidang sosial budaya dan non
politik
- SI
Adapun maksudnya untuk menghimpun para pedagang islam agar dapat bersaing
dengan para pedagang barat dan terutama Cina.
Tahun 1912 perkumpulan ini diperluas dan diganti menjadi Serikat Islam, dengan
pimpinan HOS Tjokroaminoto.Tujuan utama organisasi ini adalah memajukan
perdagangan teruitama para pedagang pribumi.
Karena sifat organisasi yang sangat terbuka maka SI cepat berkembang, dan bahkan
banyak disusupi oleh unsur komunis, sehingga pada tahun 1923 mengadakan disiplin
partai. Hasilnya, SI pecah menjadi 2:
- SI Merah
yaitu SI yang telah tersusupi oleh unsur komunis, dibawah Semaun dan Darsono. SI Merah dipecat dari partai, akhirnya nanti bergabung dengan
ISDV menjadi PKI.
- SI Putih
Merupakan SI yang asli dan tidak terpengaruh oleh komunis, dipimpin oleh Tjokroaminoto dan Agus Salim.
- Indische Partij
Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
Asas perjuangan : Nasionalisme dan non kooperative
Dasar keanggotaan : terbuka untuk semua orang
Tujuan : a). Membangkitkan rasa cinta tanah air Indonesia
b). Membangun kerjasama untuk kemajuan tanah air
c). Mempersiapkan tanah air bagi kehidupan bangsa yang merdeka
- ISDV
Aliran partai ini komunis, dan karena tidak laku maka cara penyebarannya melalui
proses infiltrasi dengan memasukkan tokoh muda Semaun dan Darsono ke SI.
Akibatnya SI pun pecah menjadi 2 yaitu: SI Putih (asli) dan SI Merah (SI yang telah kena
pengaruh ISDV). Ketika SI mengadakan disiplin partai, maka SI Merah dipecat
kemudian bergabung dengan ISDV membentuk partai baru, yaitu PKI tahun 1921.
b). Masa Non Kooperasi
- PKI
Partai ini berkembang cepat karena :
- propagandanya sangat menarik
- memiliki pemimpin yang berjiwa kerakyatan
- pandai merebut hati massa rakyat yang bergabung ke partai lain, khususnya SI
- sifatnya yang tegas anti kolonialisme dan kapitalisme.
Tokoh pimpinannya : Semaun, Darsono, Muso, Amir Syarifudin, dll
- PNI
Mangunkusumo, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Sartono, Mr. Budiharjo.
Asas perjuangan :
1. Nasionalisme radikal, mewujudkan kemauan nasional menjadi perbuatan nasional
2. Selfhelp, membangkitkan suatu pergerakan rakyat yang sadar berdasarkan atas tenaga dan kekuatan sendiri (mandiri).
3. Non kooperativ, tidak kerjasama dengan kaum imperialis dan kolonialis
PNI berkembang pesat karena:
a. mempunyai tokoh yang pragmatis dan kharismatis
b. tidak ada partai lain yang bersifat nasional
c. keanggotaannya bersifat terbuka
d. mempunyai tujuan yang jelas, yaitu Indonesia merdeka
Karena sifatnya yang jelas dan tegas terhadap Belanda, maka Soekarno ditangkap
dengan alasan menganggu ketertiban umum. Pada tgl 30 April 1931 PNI dibubarkan dan
lahirlah 2 partai baru :
a). Partindo (30 April 1931)
asas: selfhelp dan nasionalisme (sosio nasionalisme dan sosio demokrasi)
tujuan: Indonesia merdeka dan sifatnya non kooperative
ketua: Mr Sartono
b). PNI Baru (Desember 1933) di Yogyakarta
asas: kebangsaan dan kerakyatan dan non kooperative
tujuan: Indonesia merdeka dengan jalan pendidikan
ketua: Moh Hatta dan Sutan Syahrir
Ketika Soekarno dibebaskan ia berusaha menyatukan kedua partai itu namun gagal, lalu
ia masuk ke dalam Partindo.
- PI (1924)
para pelajar Indonesia di Belanda, sperti: R. Panji Sosrokartono, R.M Notosuroto dll.
Perkumpulan ini segera berubah menjadi politik ketika dimasuki oleh para tokoh IP yang
diasingkan ke Belanda ( Cipto Mangunkusumo, Sutomo).
Sikapnya terhadap Belanda : nonkooperative
Tujuannya : Indonesia merdeka
caranya : mengikuti konggres internasional anti imperialisme
majalah yang diterbitkan : Indonesia Merdeka
c). Masa Kooperasi
- PBI
mencapai Indonesia merdeka juga.
Kegiatannya adalah dengan mengadakan kursus-kursus untuk memajukan perekonomian rakyat sebagai usaha nyata dan praktis.
Dalam konggresnya April 1935 diputuskan bahwa PBI berfusi dengan BU membentuk
Parindra (1935).
- PPPKI
politik yang terdiri dari PNI, PSI, BU, Kaum Betawi, dll.
Tujuan : a). menyamakan arah aksi kebangsaan ,memperkuat diri dan kerjasama antar anggota
b). menghindarkan perselisihan antara anggota.
dalam perkembangan, PPPKI tidak berumur panjang dan segera bubar. Adapun sebabnya
ialah karena adanya perbedaan mendasar antar anggotanya, masing-masing partai masih
mementingkan partainya sendiri.
- Parindra
ketuanya Dr. Sutomo.Tujuannya adalah mencapai Indonesia raya dan mulia, yang pada
hakekatnya Indonesia merdeka.
Caranya : dengan jalan memperkokoh persatuan kebangsaan Indonesia, mengadakan
aksi-aksi politik, memajukan kehidupan ekonomi dan sosial rakyat.
Suatu hal bersejarah dalam Parindra adalah diajukannya Petisi Sutarjo (15 Juli 1936)
yang intinya menuntut pada Belanda untuk memeberikan status dominion pada
Indonesia yang ditolak oleh Belanda.
- Gerindo
- Gapi
Program Gapi :
1. hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Indonesia
2. Pembentukan parlemen Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab kepada rakyat.
3. Kerjasama golongan politik Indonesia dan Belanda untuk sama-sama menghadapi fasisme.
Tuntutan Gapi yang terkenal adalah Indonesia berparlemen, yang dijawab oleh Belanda tgl 10 September 1940 dengan membentuk Komisi Visman, yang hasilnya menolak tuntutan Indonesia karena dianggap belum siap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar